Makna Ikhlas & Derajatnya

01 April 2022
BIRO UMROH SEMARANG RIMA TOUR – Ikhlas merupakan amalan hati yang paling sulit. Ringan diucapkan, namun berat dilaksanakan. Ikhlas merupakan salah satu syarat sebuah amalan diterima oleh Allah. Ikhlas sebagai kunci dalam setiap ibadah. Hati yang ikhlas adalah hati yang jernih. Keikhlasan hati seseorang adalah cerminan dari apa yang ia pikirkan dan ia rasakan. Tanpa ada pikiran yang jernih, pengetahuan yang baik, dan persepsi yang proporsional objektif tentu keikhlasan akan sulit untuk di capai. Untuk itu, penting memperbaharui pemahaman mengenai ikhlas dan bagaimana menakar keikhlasan itu sendiri.
Ikhlas berasal dari kata akhlasha (أَخْلَصَ) yang artinya murni, suci, bersih, atau jernih. Al ‘Izz bin Abdis Salam berkata, “Ikhlas ialah, seorang mukallaf melaksanakan ketaatan semata-mata karena Allah. Dia tidak berharap pengagungan dan penghormatan manusia, dan tidak pula berharap manfaat dan menolak bahaya”.
Abu ‘Utsman berkata, “Ikhlas ialah, melupakan pandangan makhluk, dengan selalu melihat kepada Khaliq (Allah)”. Allah memerintahkan manusia untuk senantiasa ikhlas dalam melaksanakan segala amalan, baik dalam bentuk ibadah ritual atau lainnya, semenjak hidup sampai mati hanya untuk Allah.
قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
“Katakanlah (Muhammad), Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam.” (QS Al-An’am ayat 162)
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam Madarijus Salikin mendefiniskan ikhlas sebagai menyendirikan Allah dengan tujuan dalam ketaatan. Terdapat tiga derajat keikhlasan antara lain sebagai berikut:
1. Tidak Melihat Amal sebagai Amal, Tidak Mencari Imbalan dari Amal & Tidak Puas Terhadap Amal
Ada tiga penghalang yang dilakukan seseorang dari amalnya. Pertama, pandangan dan perhatiannya. Kedua, keinginan atas imbalan dari amalnya. Ketiga, puas, dan senang kepadanya. Padahal semua kebaikan yang ada dalam diri seorang hamba semata atas karunia Allah, pemberian, kebaikan, dan nikmat-Nya.
2. Malu Terhadap Amal Sambil Tetap Berusaha untuk Membenahinya, Memelihara Cahaya Taufik yang dipancarkan Allah
Seorang hamba akan merasa malu kepada Allah karena amalnya yang dirasa belum layak dilakukan. Namun, amal itu tetap diupayakan. Derajat ini mencakup lima perkara. Antara lain amal, berusaha dalam amal, rasa malu kepada Allah, memelihara kesaksian, melihat amal sebagai pemberian, dan karunia Allah.
3. Memurnikan Amal, Membiarkan Amal Berlalu Berdasarkan Ilmu, Tunduk kepada Hukum Kehendak Allah dan Membebaskannya dari Sentuhan Rupa
Memurnikan amal ditafsirkan sebagai membiarkan amal itu berlalu berdasarkan ilmu dan ketundukan terhadap kehendak Allah SWT. Sementara itu, membebaskan dari sentuhan rupa artinya membebaskan amal dan ubudiyah dari selain Allah SWT.
Semoga kita semua selalu dimudahkan disetiap langkahnya dan senantiasa diberikan keistiqamahan dalam beribadah kepada Allah. Aamiin Allahumma Aamiin…