Jangan Tinggalkan Ilmu Akhirat
30 July 2019
Mari kita berhitung – hitung. Sejak SD kita belajar selama 6 tahun, lalu SMP 3 tahun, lalu SMA 3 tahun, belum di tambah mereka yang mengenyam bangku pendidikan. 12 tahun kita sudah belajar pendidikan, lantas berapa persentase antara pendidikan dunia dan akhirat yang kita ambil? 50 : 50 ? atau dunia 90%, akhirat 10% ? dan berapa banyak investasi harta dan waktu yang kita berikan untuk dunia tersebut?
Tidak ada yang salah dalam mempelajari ilmu dunia, terlebih lagi apabila ilmu tersebut memiliki manfaat baik bagi umat manusia. Tapi kita sebagai makhluk yang akan meninggalkan dunia ini alangkah baiknya jika kita memikirkan bekal di akhirat, dengan mempelajari ilmu akhirat dan mengamalkannya.
Ketika hari-hari kita disibukkan dengan urusan dunia, lalu lalai dengan urusan akhirat, dari situlah awal mula munculnya kebinasaan. Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala membenci semua orang yang berkata keras, kasar lagi sombong; orang yang rakus namun pelit; orang yang bersuara gaduh, suka berdebat dan juga sombong di pasar; orang yang tidak pernah bangun malam (tidur sepanjang malam); hanya sibuk dengan dunia di waktu siang; sangat pandai dengan urusan dunia; namun bodoh dengan urusan akhirat.” (HR. Al-Baihaqi dalam Sunan Kubra 10: 194. Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 1878)
Inilah yang juga Allah Ta’ala cela dalam firman-Nya,
يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia, sedangkan mereka lalai tentang (kehidupan) akhirat.” (QS. Ar-Ruum [30]: 7)
Jangan tinggalkan ilmu akhirat, sesungguhnya disanalah tempat kita tinggal sesungguhnya.