Doa Tak Kunjung di Kabulkan

25 October 2019
UMROH SEMARANG – Sebagai seorang muslim kita senantiasa menggunakan senjata utama kita, apa itu? ialah doa, sebagaimana Rasulullah bersabda, “Doa adalah senjata seorang Mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi. (HR Abu Ya’la). Namun beberapa kita jumpai bahwasanya ada seseorang yang mengeluhkan bahwa doa nya tak kunjung di kabulkan, lantas dia menyalahkan Rabb nya, padahal Allah Azza Wa Jalla adalah Maha Benar.
Agar kita bisa memahaminya maka kita perlu mencari tahu, kenapa ada doa seseorang yang langsung di kabulkan, ada pula yang belum juga di kabulkan. Berikut adalah penyebab doa seorang muslim belum di kabulkan :
- Jangan tergesa-gesa, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Doa yang dipanjatkan seseorang di antara kalian akan dikabulkan selama dia tidak tergesa-gesa. Dirinya berkata, ‘Aku telah berdoa namun tidak juga terkabul.’”
- Yakin bahwa doa akan di kabulkan. Sebagaimana riwayat dari Abdullah bin Amr bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Artinya : Hati itu laksana wadah dan sebahagian wadah ada yang lebih besar dari yang lainnya, maka apabila kalian memohon kepada Allah, maka mohonlah kepada-Nya sedangkan kamu merasa yakin akan dikabulkan karena sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai”. [Musnad Ahmad 2/177, Mundziri dalam kitab Targhib 2/478, Al-Haitsami dalam Majma Zawaid 10/148]
- Masih ada hal yang haram yang melekat pada badan pada hamba tersebut. Sebagaimana riwayat dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan : “Artinya : Seorang laki-laki yang lusuh lagi kumal karena lama bepergian mengangkat kedua tanganya ke langit tinggi-tinggi dan berdoa : Ya Rabbi, ya Rabbi, sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dagingnya tumbuh dari yang haram, maka bagaimana doanya bisa terkabulkan.?” [Shahih Muslim, kitab Zakat bab Qabulus Sadaqah 3/85-86].
- Berdoalah di waktu mustajab seperti saat tahajud, waktu antara adzan dan iqamah, saat berbuka puasa, saat teraniyaya, malam lailatul qadr, saat hari jum’at.
- Meninggalkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Sebagaimana riwayat dari Hudzaifah bin Al Yaman dari Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangannya, hendaknya kalian beramar ma’ruf dan nahi munkar atau jika tidak niscaya Allah akan mengirimkan siksa-NYa dari sisi-Nya kepada kalian, kemudian kalian memohon kepada-Nya namun do’a kalian tidak lagi dikabulkan.” (H.R. At-Tirmidzi)