Menjauhi Sifat Paling di Benci Allah, Sombong!


09 March 2022


Sesungguhnya diantara penyakit hati yang paling berbahaya di antara penyakit-penyakit lainnya adalah kesombongan. Penyakit ini tidak hanya menimpa iblis, mujrimin (para pelaku dosa), akan tetapi juga menimpa sebagian kaum muslimin. Sombong atau tinggi hati merupakan salah satu sifat yang dilarang dalam Islam. Bahkan Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa sifat  ini dapat mendatangkan banyak kemudaratan. Seseorang yang memiliki sifat sombong dalam dirinya, akan selalu merasa berkuasa atas segalanya. Maka tak heran, jika mereka kerap kabur dan menjadi angkuh.

Penyakit kesombongan ini tentunya dapat mendatangkan penyakit yang buruk, Kesombongan hanya akan membawa kita pada kehancuran. Dapat menjadi sebuah pembelajaran terkait kisah iblis. Iblis itu hebat. Namun, dia sombong dan angkuh; merasa diri lebih baik dari nabi Adam AS. Akhirnya, dia diusir dari surga-Nya Allah. Allah SWT berfirman: “Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.” (QS al-A’raf: 13).

 

 

Apabila kita diberikan kekayaan, misalnya, terkadang kita juga merasa hebat dari orang yang tak punya. Padahal, kekayaan dan kemiskinan sejatinya hanyalah ujian dari Allah untuk manusia, untuk melihat seberapa baik orang kaya dan seberapa sabar orang miskin dan perlu digaris bawahi juga bahwasanya, kesombongan menghalangi seseorang masuk ke dalam surga meskipun kesombongan tersebut hanya sebesar dzarrah. Dalam bahasa Arab dzarrah diartikan dalam beberapa makna, di antara maknanya adalah semut kecil yang tatkala kita meletakkannya pada sebuah timbangan, maka sangat sedikit beratnya bahkan hampir-hampir tidak ada dimana hal tersebut menunjukkan bahwa dzarrah itu adalah suatu yang sangat kecil, dan jika dinaikkan di atas timbangan, hampir-hampir tidak memiliki berat sama sekali.

 

Umroh Semarang

Umroh Semarang Murah

 

Jika sekiranya seseorang kesombongan sekecil itu bisa menghalanginya masuk ke dalam surga, maka bagaimana lagi jika kesombongan di dalam hati seseorang itu sebesar batu, gunung, atau bahkan dadanya dipenuhi dengan kesombongan. Seorang mukmin sudah seharusnya menjauhi dan meninggalkan sifat sombong dan angkuh sera merendahkan hati agar tak dibenci Allah yang Mahasuci. Untuk mengatasi kesombongan dan keangkuhan, Imam al-Ghazali menyampaikan enam nasihat. Pertama, jika berjumpa dengan anak-anak, anggaplah bahwa anak-anak tersebut lebih mulia daripada kita karena mereka belum banyak melakukan dosa. Kedua, apabila bertemu dengan orang tua, anggaplah ia lebih mulia daripada kita karena dia sudah lama beribadah.

 

 

Ketiga, jika berjumpa dengan orang alim, anggaplah dia lebih mulia daripada kita karena mereka telah mempelajari dan mengetahui banyak ilmu. Keempat, jika melihat orang bodoh, anggaplah mereka lebih mulia daripada kita karena mereka melakukan dosa dalam kebodohan, sedangkan kita melakukan dosa dalam keadaan mengetahui. Kelima, apabila melihat orang jahat, jangan anggap kita lebih mulia karena mungkin suatu hari nanti dia akan bertobat atas kesalahannya. Keenam, apabila bertemu dengan orang kafir, katakan di dalam hati bahwa mungkin suatu hari nanti mereka akan mendapatkan hidayah dan memeluk Islam sehingga segala dosa mereka akan diampuni oleh Allah.

 

Umroh Semarang

Umroh Semarang Murah

 

Nasihat Imam al-Ghazali mengajarkan kita agar rendah hati dan tidak merasa lebih baik daripada orang lain. Orang mukmin adalah mereka yang selalu rendah hati dan menghargai manusia lainnya. Allah SWT berfirman: “Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (QS al-Furqan:63).

Home
WA Semarang
Paket

Jasa Pembuatan Website