Adzab Kaum ‘Aad

13 March 2020
UMROH SEMARANG – Dalam sejarah islam terdapat suatu kaum yang diciptakan oleh Allah Azza wa Jalla memiliki fisik yang kuat dan tinggi yaitu kaum ‘Aad akan tetapi mereka tidak bersyukur akan rahmat yang diturunkan oleh Allah Azza wa Jalla untuk mereka. Sehingga Allah mengutus seorang Nabi untuk mendakwahi mereka agar kembali ke jalan yang benar, kisah ini pun diabadikan di dalam beberapa surat Al-Quran.
Allah Azza wa Jalla memberikan keistimewaan kehidupan dunia kepada mereka, berupa tempat tinggal dan rezeki yang luar biasa, hingga banyak dari mereka membangun bangunan yang megah dan tinggi padahal mereka tidak membutuhkannya.
Rezeky yang telah Allah Azza wa Jalla berikan tidak membuat mereka bersyukur dan mengingat rabbnya, Mereka membalasnya dengan kedurhakaan, seperti menyembah berhala. Nabi Hud utusan Allah tiada henti selalu mengingat kaumnya untuk bertaubat dan kembali beribadah kepada Allah Azza wa Jalla.
Nasehat itu pun ditentang oleh mereka dan menuduh bahwa utusan Allah Azza wa Jalla itu sudah gila. Semakin lama perilaku mereka tambah buruk, hingga mereka meminta agar rasul yang diutus bukan dari golongan mereka tetapi dari golongan malaikat. Perilaku yang mereka perbuat membuat Allah Azza wa Jalla murka dan menimpakan adzab dari arah yang tidak diduga.
فَلَمَّا رَأَوۡهُ عَارِضً۬ا مُّسۡتَقۡبِلَ أَوۡدِيَتِہِمۡ قَالُواْ هَـٰذَا عَارِضٌ۬ مُّمۡطِرُنَاۚ بَلۡ هُوَ مَا ٱسۡتَعۡجَلۡتُم بِهِۦۖ رِيحٌ۬ فِيہَا عَذَابٌ أَلِيمٌ۬ (٢٤) تُدَمِّرُ كُلَّ شَىۡءِۭ بِأَمۡرِ رَبِّہَا فَأَصۡبَحُواْ لَا يُرَىٰٓ إِلَّا مَسَـٰكِنُہُمۡۚ كَذَٲلِكَ نَجۡزِى ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡمُجۡرِمِينَMaka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami”. [Bukan]! bahkan itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera [yaitu] angin yang mengandung azab yang pedih, (24) yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali [bekas-bekas] tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa. (25). al-Ahqaaf/46:24-25”
Allah Azza wa Jalla tidak menurukan hujan dalam waktu yang lama sehingga mereka mengalami kekeringan. Ketika Allah mendatangkan awan hitam, bukannya hujan yang turun akan tetapi turunnya azab dengan mendatangkan angin yang sangat lebat sehingga menghancurkan segalanya. Selama delapan hari dan tujuh malam hal itu terus menerus terjadi tanpa henti. Maka mereka mati bergelimpangan seperti pohon-pohon yang tumbang karena lapuk.
سَخَّرَهَا عَلَيۡہِمۡ سَبۡعَ لَيَالٍ۬ وَثَمَـٰنِيَةَ أَيَّامٍ حُسُومً۬ا فَتَرَى ٱلۡقَوۡمَ فِيہَا صَرۡعَىٰ كَأَنَّہُمۡ أَعۡجَازُ نَخۡلٍ خَاوِيَةٍ۬yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum ’Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul-tunggul pohon kurma yang telah kosong [lapuk]. al-Haqqah/69:7
Kisah ini mengajarkan kita bahwa apabila azab Allah Azza wa Jalla cepat atau lambat pasti datang, jikalau kita membangkang dan menentang Allah Azza wa Jalla. Nabi Hud utusan Allah meminta pertolongan, karena menghadapi kaumnya itu untuk menyerahkan segala urusan kepada Allah Azza wa Jalla.
إِنِّى تَوَكَّلۡتُ عَلَى ٱللَّهِ رَبِّى وَرَبِّكُمۚ مَّا مِن دَآبَّةٍ إِلَّا هُوَ ءَاخِذُۢ بِنَاصِيَتِہَآۚ إِنَّ رَبِّى عَلَىٰ صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيمٍ۬Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melata pun [1] melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya[2]. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.” Hûd /11:56
Perbanyak istigfar memohon ampun dan bertaubat kepada Allah Azza wa Jalla meminta agar selalu diberi kekuatan, kemakmuran dan rasa aman.
Dikutip dari almanhaj.or.id